Sabtu, 03 Desember 2011

CERITA PAGI INI, DI KAMPUNGKU


Aku terbangun seketika kedua keponakanku masuk ke kamar dan membangunkanku secara paksa, maklum jam menunjukkan sudah pukul 08.00 waktu setempat. Karena semalam saya sudah berjanji kepada mereka untuk menemani momen pemotongan hewan kurban bersama keluarga dirumah, sekitar pukul 10.00 dari kamar saya terdengar suara kebisingan dari dalam garasi sebelah rumah saya. Ternyata hewan kurban sudah terpotong lehernya, lagi – lagi saya ketinggalan momen – momen ini seperti tahun – tahun sebelumnya. Tapi masih mending sekarang, tahun lalu ketika saya bangun tidur seluruh bagian tubuh hewan kurban sudah tekelupas semua.
 suasana paska pemotongan
Tidak mau ketinggalan langsung seketika saya mengambil kamera dan segera mendokumentasikannya, cuaca kemaren pagi sedikit mendung ditambah lagi gerimis yang mengurangi teriknya panas pagi itu. Ketika saya bersama keponakan saya sedang asik menyaksikan leher hewan kurban tersebut yang terpotong, saya langsung bingung kira – kira siapa tukang potong hewan tersebut pada waktu itu. Karena ketika waktu itu hanya ada sebagian keluarga saya yang dibantu beberapa tetangga untuk mengamankan jalannya pemotongan seekor Sapi tersebut.


Lalu tidak lama kemudian ada seorang laki – laki dengan seperangkat pisau beserta alat pemotong laianya yang terpasang di pinggulnya tiba – tiba datang dan lansung mengambil tali untuk di lilitkan ke bagian tubuh Sapi tersebut. Langsung seketika pertanyaan dasar saya pada waktu itu langsung terjawab, dalam hati saya berkata “oh ini ternyata paknya”. Disela – sela pemotongan, saya sempat bertanya sedikit kepada tukang jagal/tukang potong tersebut.        
Teko endi pak kok ketokane ksusu - susu iku? ( Darimana pak kok kliatannya keburu – buru gitu? )
Ikilo mas, akeh wong sing njaluk didisikno mbelehe. Kan repot wong sakdurunge gak onok janji ( ini loh mas, banyak orang yang minta di dahulukan motongnya. Kan repot soalnya belum ada janji sebelumnya )
Oalah, emang wis mbeleh piro pak? ( emang sudah memotong berapa pak? )
Iki mau sampe saiki aku wis mbeleh 10 ekor, lumayan kesusu – susu. Soale mariki kate budal nang mesjid aku wis dienteni wong – wong ( ini tadi sampai sekarang saya sudah motong 10 ekor, lumayan keburu – buru, soalnya mau berangkat ke masjid sudah di tunggu orang – orang )
 Pak sholeh ( tukang jagal )sedang menarik ekor Sapi yang akan dililitkan kesamping

 salah satu bagian tubuh Sapi yang sudah terpotong
Proses pemotongan tidak berlangsung cukup lama menurut saya, sekitar 30 menit seluruh bagian dari hewan kurban tersebut sudah terpotong menjadi beberapa  bagian. 
 Om To sedang menguliti kepala Sapi


 Kerabat keluargaku yang dibantu sebagian tetangga dalam proses pemilahan daging kurban
Setelah bagian – bagian itu terpotong, baru kemudian tetangga – tetangga saya yang mengolah hasil dari potongan daging Sapi tersebut. Nantinya daging hasil pemotongan tersebut akan dibagikan ke tetangga – tetangga sekitar rumah dan malamnya akan di olah menjadi hidangan makanan yang kebetulan tadi malam ada acara tasyakuran untuk eyang kakung saya .
 suasana tasyakuran pada malam harinya
Selamat hari Raya Idul Adha 1425 H…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

.