Senin, 16 Mei 2011

BERTARUNG MELAWAN ANGIN


Sungguh menyenangkan bertarung melawan angin, seperti yang telah terjadi pada sebuah rangkaian bambu tipis terbalut kertas hingga bisa menjulang tinggi ke angkasa. Permainan ini sungguh menyenangkan, selain bisa kita sendiri yang mengatur kemudinya, kita bisa membiarkan nya sesuai arah angin berhembus.

Mari bermain layang – layang, permainan ini kini telah saya jumpai lagi. Tidak hanya anak – anak yang gemar bermain layang – layang, dari remaja hingga kalangan dewasa bahkan tua terkadang sampai saat ini sering saya jumpai sedang asik bermain permainan ini. Sepertinya permainan ini banyak di gemari berbagai kalangan, sangat terlihat menarik ketika hari menjelang senja. Banyak orang menghabiskan waktu luang tersebut untuk berkumpul bersama diruang terbuka sambil memanfaatkan angin untuk bermain permainan ini.



Tidak susah untuk bisa menikmati permainan ini, cukup memanfaatkan kaleng botol bekas untuk tempat menggulung benang sebagai alat gulungan dan layang – layang pun siap untuk dterbangkan sesuai dengan keinginan kita. Memang demikian permainan ini, saya sempat teringat masa kecil ketika masih duduk di bangku sekolah Dasar. Waktu itu saya rela untuk menyisihkan sedikit uang saku saya untuk memenuhi keinginan saya untuk bermain permainan ini. Maklum di kampung halaman saya banyak tempat kosong yang bisa dipergunakan untuk bermain layang – layang hingga berhimpitan satu sama lain, tapi mungkin untuk saat ini sudah tidak bisa saya jumpai lagi karena kepadatan pemukiman penduduk membuat para penggemar permainan ini sedikit berkurang. Kurangnya tempat terbuka seperti lapangan olahraga maupun lahan kosong di perkampungan membuat sejumlah anak – anak harus rela bermain sedikit berjauhan antar kampung sehingga menyebabkan sedikit kesenjagan. Padahal waktu dulu saya banyak menemukan teman baru ketika bermain layang – layang .


Biasanya musim layang – layang terbagi menjadi tiga musim yang kebetulan secara bergantian.
Yang pertama yaitu musim layang – layang gelasan ( layang – layang adu ), kemudian layang – layang Hias, dan yang terakhir layang – layang Suwangan (layang – layang dengan menggunakan semacam penggeras suara buatan ).

Selain penggemarnya yang beragam, layang – layang Gelasan pun mempunyai bermacam jenis yang biasa dimainkan. Antara lain layang – layang gelasan jenis Balgo, Bedog, Jakartaan, dsd. Perbedaan ini dibedakan dari jenis bahan dan jumlah ukuran, seperti layang – layang Balgo yang terbuat dari kertas minyak warna warni dan bentuknya yang besar, kemudian layang – layang bedog yang besarnya hampir sama dengan layang – layang Jakartaan namun siripnya lebih lebar dan terbuat dari kertas agak tebal, dan yang terakhir layang – layang Jakartaan yang biasa dijual di toko – toko dengan motif gambar film – film kartun atau tokoh pahlawan yang menjadi gambar depannya sehingga lebih disukai oleh sebagian anak – anak kecil. Disebut layang – layang Gelasan karena benang yang digunakan terbuat dari senar tipis yang dicampur oleh serpihan gelas maupun kaca pecah yang dihaluskan dan dicampur lem agar merekat dibenang tersebut supaya lebih tajam untuk di adu kekuatan dengan benang layang – layang gelasan yang lain. Saya sangat senang sekali bermain layang – layang jenis ini, karena selain dibutuhkan keahlian khusus untuk mengemudinya ketika terbang dan bertarung . Kita bisa merasa bangga ketika bertarung dan menang, maka disinilah letak keuletan seorang pengemudi layang – layang gelasan seperti seorang pilot yang sedang mengemudi pesawat terbang. Namun jenis layang – layang ini banyak menimbulkan kegelisahan bagi beberapa kalangan tertentu, karena bentuknya yang kecil dan mudah mendarat karena hilang kendali. Sering banyak dijumpai di deretan kabel listrik warga tersangkut bangkai layang – layang ini yang bisa mengurangi keutuhan kabel hingga mengganggu saluran kabel itu sendiri.

Biasanya setelah musim layang – layang Gelasan sedikit berkurang atau sudah beranjak usai langsung disusul oleh musim layang – layang Hias yang bentuknya lebih beragam dan menarik, karena keunikan layang – layang ini terletak pada bentuk dan warnanya. Mulai dari benda mati hingga benda hidup bisa dijadikan contoh obyek untuk jenis layang – layang ini, biasanya banyak yang berbentuk ikan hias, orang – orangan, kuda – kudaan, ular – ularan, dsb. Saya sempat ingat kalau dulu saya pernah punya layang – layang hias dengan motif udang – udangan dan kalau tidak salah warnanya merah dan kuning namun layang – layang itu hilang ketika saya lupa untuk menurunkannya sampai malam hari hingga larut pagi dan akhirnya layang – layang itu turun dengan sendirinya karena kekurangan angin dan di curi orang. Padahal layang – layang itu saya buat dengan susah payah dengan bantuan tetangga sebelah waktu itu, dan kebetulan pada waktu itu memang jarang yang punya jenis layang – layang dengan motif udang – udangan. Sehingga kebanyakan orang disekitar tempat tinggal saya sering menandai saya sedang bermain layang – layang ketika layang – layang udang – udangan berwarna merah kuning ini sedang terbang, lebih – lebih orang tua terutama bapak saya ketika hari sudah menjelang senja kalau mencari kemana saya sedang bermain berpatokan pada langit diatas rumah apakah layang – layang tersebut sedang terbang atau tidak. Kalau iya berarti saya sedang bermain layang – layang, dan jika tidak berarti saya sedang bermain bola di lapangan kompleks perkampungan yang sekarang sudah menjadi tempat pemukiman warga.

Lalu lebih serunya lagi ketika sudah memasuki musim layang – layang Suwangan, karena walaupun hari sudah malam banyak yang sengaja menaikkan layang – layang jenis ini. Karena kelebihan jenis layang – layang ini adalah bentuknya yang besar serta mempunyai sejenis alat penghasil suara yang tergabung menjadi satu rangkaian didalamnya. Jadi ketika hari sudah malam, banyak suara yang dihasilkan dari langit atau atas tempat tinggal kita karena banyak layang – layang Suwangan yang sengaja diterbangkan dan dibiarkan hingga larut pagi. Dan lebih hebatnya lagi jenis layang – layang ini bentuknya tidak tanggung – tanggung, kadang – kadang tingginya bisa sampai 3 meter dan lebarnya 2 meter dan bahkan ada yang lebih besar daripada itu.

Bayangkan betapa beratnya jika menarik beban layang – layang tersebut jika bertarung melawan angin, makanya jenis layang – layang ini banyak dimainkan oleh orang – orang dewasa karena sedikit membahayakan jika tidak kuat menahan bebannya. Namun semakin banyaknya pemukiman penduduk dan kurangnya tempat kosong untuk bermain layang – layang jenis ini, untuk saat ini mungkin sudah tidak bisa saya jumpai lagi. Dan satu hal lagi karena bentuknya yang besar dan sering terjadi kecelakaan ketika layang – layang ini terbang dan kurang keseimbangan karena tidak bisa kuat menahan angin, bisa – bisa layang – layang ini jatuh dan menimpa rumah warga hingga menyebabkan atap pecah sampai memutuskan kabel listrik perkampungan warga jika menimpanya. Agak berbahaya juga bermain layang – layang jenis ini, selain membahayakan orang lain ketika hilang keseimbangan saat terbang, banyak pemilik layang – layang jenis ini yang rela mengeluarkan duit secara cuma –cuma ketika kecelakaan tersebut benar – benar terjadi dan merugikan orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

.