Aku
terbangun seketika kedua keponakanku masuk ke kamar dan membangunkanku secara
paksa, maklum jam menunjukkan sudah pukul 08.00 waktu setempat. Karena semalam
saya sudah berjanji kepada mereka untuk menemani momen pemotongan hewan kurban
bersama keluarga dirumah, sekitar pukul 10.00 dari kamar saya terdengar suara
kebisingan dari dalam garasi sebelah rumah saya. Ternyata hewan kurban sudah
terpotong lehernya, lagi – lagi saya ketinggalan momen – momen ini seperti
tahun – tahun sebelumnya. Tapi masih mending sekarang, tahun lalu ketika saya
bangun tidur seluruh bagian tubuh hewan kurban sudah tekelupas semua.
suasana paska pemotongan
Tidak
mau ketinggalan langsung seketika saya mengambil kamera dan segera
mendokumentasikannya, cuaca kemaren pagi sedikit mendung ditambah lagi gerimis
yang mengurangi teriknya panas pagi itu. Ketika saya bersama keponakan saya
sedang asik menyaksikan leher hewan kurban tersebut yang terpotong, saya
langsung bingung kira – kira siapa tukang potong hewan tersebut pada waktu itu.
Karena ketika waktu itu hanya ada sebagian keluarga saya yang dibantu beberapa
tetangga untuk mengamankan jalannya pemotongan seekor Sapi tersebut.
Lalu
tidak lama kemudian ada seorang laki – laki dengan seperangkat pisau beserta
alat pemotong laianya yang terpasang di pinggulnya tiba – tiba datang dan
lansung mengambil tali untuk di lilitkan ke bagian tubuh Sapi tersebut.
Langsung seketika pertanyaan dasar saya pada waktu itu langsung terjawab, dalam
hati saya berkata “oh ini ternyata paknya”. Disela – sela pemotongan, saya
sempat bertanya sedikit kepada tukang jagal/tukang potong tersebut.
Teko endi pak kok
ketokane ksusu - susu iku? ( Darimana pak kok
kliatannya keburu – buru gitu? )
Ikilo mas, akeh wong
sing njaluk didisikno mbelehe. Kan repot wong sakdurunge gak onok janji (
ini loh mas, banyak orang yang minta di dahulukan motongnya. Kan repot soalnya
belum ada janji sebelumnya )
Oalah, emang wis mbeleh
piro pak? ( emang sudah memotong berapa pak? )
Iki mau sampe saiki aku
wis mbeleh 10 ekor, lumayan kesusu – susu. Soale mariki kate budal nang mesjid
aku wis dienteni wong – wong ( ini tadi sampai
sekarang saya sudah motong 10 ekor, lumayan keburu – buru, soalnya mau
berangkat ke masjid sudah di tunggu orang – orang )
Pak sholeh ( tukang jagal )sedang menarik ekor Sapi yang akan dililitkan kesamping
salah satu bagian tubuh Sapi yang sudah terpotong
Proses
pemotongan tidak berlangsung cukup lama menurut saya, sekitar 30 menit seluruh
bagian dari hewan kurban tersebut sudah terpotong menjadi beberapa bagian.
Om To sedang menguliti kepala Sapi
Kerabat keluargaku yang dibantu sebagian tetangga dalam proses pemilahan daging kurban
Setelah bagian – bagian itu
terpotong, baru kemudian tetangga – tetangga saya yang mengolah hasil dari potongan
daging Sapi tersebut. Nantinya daging hasil pemotongan tersebut akan dibagikan
ke tetangga – tetangga sekitar rumah dan malamnya akan di olah menjadi hidangan
makanan yang kebetulan tadi malam ada acara tasyakuran untuk eyang kakung saya .
suasana tasyakuran pada malam harinya
Selamat
hari Raya Idul Adha 1425 H…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar